Free Fire Pointer Blue Cursors at www.totallyfreecursors.com
CIVB10: "CAMPING"

Selasa, 24 Juli 2012

"CAMPING"


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...
            Yang saya hormati, Bapak kepala suku tertua dikelas. Yang saya hormati, Ketua Panitia agenda tahunan kelas. Dan yang saya sayangi teman-teman @civil_B10 sekalian. Disini, lewat perantara kata sambutan ini, saya yang berinisial Cesc Ferry Lionel Perdana Alehandro Susanto selaku jabatan tertinggi diantara jomblo-jomblo yaitu Single seumur hidup, mewakili seluruh kerabat kerja yang bertugas untuk sekiranya meminta maaf yang sekecil-kecilnya kepada sang Kholik dan Yang Maha Eka atas ketidakhadiran kami pada acara puncak Sipil B ’10 yang sudah direncanakan sejak awal. Kami turut menyesal tidak bisa menghadiri agenda yang menarik tersebut dikarenakan keadaan yang tanpa diduga memaksa kami untuk mengurungkan niat untuk pergi bersama kalian. Jadi, diharapkan untuk para dewan yang bersangkutan agar bisa memakluminya. Terima kasih...

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...




***
            Manusia adalah makhluk sosial. Makhluk yang diciptakan untuk selalu berdampingan satu sama lainnya tanpa harus menghakimi suatu perbedaan. Meskipun sifat dari suatu individu itu berbeda-beda, tetapi tak berarti perbedaan itu memecahkan suatu kesatuan yang sudah utuh. Malah akan menjadi tolak ukur kita agar bisa saling menghargai persepsi dan keputusan orang lain.
Kata orang “perbedaan itu indah”, indah pada saatnya dan indah pada saat nyayi lagu Hipnotis. Keindahan yang tercipta akibat keadaan yang tak terduga dan tak memungkinkan untuk dijamah, sehingga hanya yang merasakanlah yang mengerti apa itu arti solidaritas sesungguhnya. It was not all about what you said, but it’s about your feel and action!

           

CIBIO CAMP 2012 at SIBOLANGIT
            Tepat tanggal 12 Juni 2012, CIBIO CAMP menuju Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit digelar. Dengan agenda tujuan utama ialah menapaki jejak bebatuan dilembah air terjun dua warna. Acara yang sempat di delay dan hampir gagal ini hanya dihadiri oleh 4 orang manusia yaitu Ketua suku kita, bang Kholik ; Ketua panitia kita, bang Eka ; Sekretaris kulit eksotis kita, bang Sayyed ; dan Bendahara alergi dingin kita, bang Sinco. Acara yang akhirnya terlaksana tanpa hasutan dan provokasi oleh seorang jomblo berparas sengkrak beserta badak sumatera yang masih direhabilitasi cintanya.
Siapa ya?? @sengkraknyamanesih @BadakmBerganda #TanyaPetuahGunungBromo
           
Awal kisah, semua dewan berkumpul di pos pertama yaitu kos pulpy orange. Kemudian mereka dengan sigap mempersiapkan segala perlengkapan yang alakadarnya. Dan tanpa basa-basi yang terlalu lama, mereka langsung gerak ke TATP (Tempat Akan Terjadi Perkara). Perjalanan mereka yang mengasyikan ini difasilitasi dengan mobil racing no 74 tujuan pinang baris, dan disambung menaiki mobil limosin berkekuatan 100 tenaga Sayyed dengan kondisi full-full AC tujuan Sibolangit. Waktu yang hanya kurang lebih 1,5 jam ini sangat mereka nikmati dengan suka cita dalam perjalanan. Tak terasa kalau rencana yang sempat batal ini akhirnya bisa terjejaki sesaat tiba di gapura “Selamat Datang di Bumi Perkemahan Pramuka Sibolangit”.

            Penderitaan mereka baru saja dimulai. Karena sebelum mereka bisa menikmati indahnya air terjun, mereka harus bejalan kaki kira-kira setengah jam untuk sampai ke pos regristrasi. Dan perjalanan setapak demi setapak pun mereka jejaki hingga tiba ketujuan. Dingin, lelah, sengok, perasaan yang wajib mereka rasakan di sepanjang jalan. Terlihat bang Eka yang bermandi keringat kelelahan menjadi salam selamat datang sebelum tiba dilokasi utama. Namun itu tak menyulutkan api semangat mereka untuk tetap terus berjalan sampai ke tempat utama. Perjalanan dengan kaki itu tak terasa begitu berat karena mereka selalu ditemani dan dimanjakan oleh pemandangan nan indah di sepanjang semak-semak belukar beserta pepohonan hijau. Berbaur dengan alam memang hal yang paling menyenangkan meskipun harus lelah.
            Setengah jam pun mereka lalui dan tiba juga di pos. Lobby-lobby registrasi dilakukan. Dan setelah itu masuklah mereka ke area utama tanpa ada kesulitan. Survey-survey lokasi tempat yang cocok untuk mendirikan tenda menjadi kegiatan berikutnya. Dan tanpa butuh waktu lama, akhirnya mereka temukan tempat yang cocok. Ajaibnya, lokasi yang mereka tempati tersebut sebenarnya adalah tempat paling horor. Bukan maksudnya horor karena angker atau banyak tompel berterbangan, tapi lapak berdiri tenda mereka ini adalah daerah bekas aliran sungai. Bayangin aja kalau sempat hujan keyboardis kerispatih datang, bisa-bisa mereka bukan nge-camp di Sibolangit lagi tapi pindah ke Sembahe. HANYUT!
            Nyali mereka diacungi jempol, memang. Tenda pun berdiri kokoh seperti tembok Berlin. Tak ada yang bisa menghalangi keseriusan mereka. Dan kira-kira pukul 4 sore, segala yang mereka butuhkan untuk menghadapi malam pun sudah dipersiapkan. Bersih-bersih, memasak, dan foto-foto dinikmati mereka ditengah hutan damai. Benar-benar damai tanpa suara “TIPIS-TIPIS” oleh mereka yang ada dirumah. Seandainya Relator ikut, pasti semuanya ikut. Tapi ya sudahlah, sifat orang kan berbeda-beda. #TIPIS
           
            Malam menjelang tiba. Garam-garam pun ditabur di sekeliling tenda. Takut ada tomcat yang datang. Dan kegelapan pun sedikit demi sedikit menutupi penglihatan yang lain untuk memandangi Sayyed. Segera dengan lihai, Sayyed memasang lampu agar tak terjadi salah pandang. Obor, api unggun dan lampu handphone mulai menerangi kesetiap sudut tenda. Malam pertama ditengah hutan yang dingin serasa bagai mimpi di siang bolong. AMAZING...
            “AUUUUUUU.... KRIKKRIKKRIKKRIK... NGOKNGOKNGOK... NGEHEHEHEHEHEHEH” suara-suara inilah yang terdengar disepanjang malam. Hewan-hewan misterius seakan sedang mengawasi mereka yang berada di dalam tenda. Suasana yang gelap gulita diluar memaksa para punggawa-punggawa ini untuk memasang mental beton mutu 25 Mpa. Karena situasi seperti ini butuh pengawasan ekstra, jadi mereka semua memutuskan untuk tidur saja. Istirahat untuk melanjutkan hari esok.

#NGOK
           
Keesokan harinya di pagi yang sejuk, mereka segera bersiap-siap melanjutkan perjalanan. Semua peralatan untuk mendaki sudah dipersiapkan oleh masing-masing punggawa. Eka yang selalu setia bersama kameranya, Sinco dengan topi dan sendal Eiger barunya, Kholik yang selalu setia dengan ketuaannya, dan si Sayyed bersama tongkat kayu dan sepatu Crocs hitamnya (inovasi baru pakai sepatu santai buat mendaki). Keempat orang ini akan segera berekspedisi langsung menuju Air Terjun Dua Warna.
            Dalam perjalanan, antusiasme mereka untuk segera tiba di lokasi utama sangat berkobar-kobar. Terlihat dari hentakan kaki mereka yang tak kenal lelah mendaki dan menyusuri terjalnya topografi tanah di hutan Sibolangit. Apalagi ditambah aksi berfoto ria di indahnya suasana hutan menjadi pelengkap perjalanan mereka. Dengan panduan dari Kepala suku, perjalanan semakin mudah ditelurusi. Selain berpengalaman dan yang paling dituakan, ternyata Kholik juga sosok penuntun arah yang baik ke jalan yang benar dan sesat. Karena kebetulan cuma dia yang paham rute perjalanan menuju Air Terjun makanya dia dijuntuk sebagai pemandu sorak, eh pemandu ja-lan.
            Namun tak lama berselang ditengah keceriaan perjalanan mereka, tiba-tiba mereka dikagetkan oleh suara gonggongan. Gonggongan dari sekelompok kecil anjing-anjing hutan yang alay-alay sumpah. Terlalu berlebihan menggonggong padahal masih pagi. Tak tau kenapa, mungkin ini ibarat seorang fans yang sekian lama baru bisa ketemu idolanya langsung. Nah, begitu juga si anjing yang baru bisa ketemu suadara-saudara sejawat mereka yang berasal dari Medan. Alangkah mengagetkan dan menakutkan. Dan tidak bisa dibayangkan jikalau anjing-anjing tersebut menyerang, mungkin besoknya surat kabar Tribun bakalan menampilkan di judul headline newsnya “4 orang camping mati digigit anjing hutan” baca halaman 3. Beuhhh...... gak eksis benget kan?
            Keadaan menjadi panik dan payah bilang. Mereka berlarian pada takut kena gigit. Lucunya lagi, tiba-tiba si Sayyed merubah pigmen kulitnya dengan spontan setelah melihat anjing-anjing tersebut. Yang lain hanya bisa terengah dan takjub dengan transformasi yang dilakukan si Sayyed. Dan bisa kita simpulkan, itulah mengapa buku “The Power of Kepepet” jadi best seller dipasaran. Setiap orang dalam keadaan terdesak akan spontan menyebabkan adrenalin mereka memuncak dan dapat melakukan hal yang diluar dugaan. Begitulah yang dialami Sayyed di situasi darurat ini, ia langsung berkamuflase menjadi warna putih (pucat) agar terhindar dari serangan musuh. Sungguh sungguh sungguh LUAR DALAM BIASA! Bakalan ada surat panggilan dari kesatuan Avengers untuk Sayyed nih Hahahahaha...

            Jarak pun semakin menjauh. Sepertinya makhluk-makhluk haram tersebut sudah menghilang entah kemana. Dan kini ketegangan sedikit demi sedikit mulai mereda. Perjalanan jadi bisa dilanjutkan kembali tanpa ada gangguan. Walaupun masih ada yang shock dan belum memulihkan wujudnya. Tapi semangat untuk mencapai tempat tujuan masih tetap membara.
            Pucuk di cinta ulang-alik pun tiba. Dan tak butuh waktu yang lama ternyata untuk tiba di Air Terjun Dua Warna ini. Semua beban, penat, lelah, dan ketegangan langsung sirna begitu saja setiba di tempat indah tersebut. Percikan air yang jatuh dari lereng seakan menghapus semua masalah. Dua warna air yang biru bercampur hijau sangat memanjakan mata para punggawa-punggawa ini untuk seraya memandanginya. Bebatuan besar yang ada dijadikan sandaran melepas lelah sejenak. Dan tak lupa, sesi dokumentasi wajib di tempat eksotis sebagai hadiah sepulang nanti. Keindahan alam yang tak akan terlupakan dan akan selalu melekat di memori.



****

CIBIO Camp lanjutan untuk punggawa yang tidak ikut ke Sibolangit
            Liburan, yak kata inilah yang cocok untuk melalui hari setelah jadwal kuliah yang padat dan ujian yang membebani kita lalui. Adalah kegiatan singkat untuk memusnahkan pikiran rumit didunia perkuliahan. Dan liburan kali ini merupakan agenda lanjutan bagi yang tidak merasakan indahnya Air Terjun Dua Warna. Di usung oleh mahkluk langka dari Sumatera (Giyarno) dan didukung penuh oleh manusia jomblo merana (Ade). Dilaksanakan langsung sehari setelah kepulangan kelompok yang barusan camping. Tepatnya hari Jumat, 15 Juni 2012, lanjutan camping berikutnya dilokasikan ke tempat yang berbeda. Tempat yang bisa dibilang lebih banyak penghuni, banyak anak alay, dan banyak wahananya. Searah namun melewati sedikit, yaitu Mikie Holiday.
            Untuk orang waras, jelas MikHol bukan tempat camping melainkan tempat rekreasi keluarga. Namun berhubung yang mengusung adalah orang sedikit waras, jadi agenda lanjutan ini kita sebut “Camping”. Alih-alih biar bisa sedikit merasakan apa yang mereka rasakan walaupun berbeda jauh. Tapi tetap dengan satu tujuan yaitu bersenang-senang. Kalau di Sibolangit ngeliat air terjun yang indah, nah sedangkan disini ngeliat banyak bidadari yang barusan selesai mandi dari air terjun. SEGER-SEGER!

            Camping kali ini dimeriahkan oleh 5 orang kunyuk, yaitu Giyarno, Nurul, Chandra, Ade, dan Ferry. Dan difasilitasi oleh mobil Kijang Inova Silver milik Giyarno. Sedikit berbeda memang dengan anggota camping yang sebelumnya. Mereka naik mobil Racing dan Limosin, sedangkan si kunyuk cuma Inova. Tapi tetap sama-sama asyik kok, walau hanya terpaut antara AC alam dengan AC baterai.
            Perjalanan juga dilakukan menggunakan sistem jemput. Di awali dari rumah Giyar Nurul, lalu ke rumah Ferry, dan diteruskan ke rumah Ade. Berbeda dengan mereka yang harus berkumpul di satu titik, baru pergi bareng. Yah... walaupun sistemnya beda, tapi tetep asyik kok. Kemudian dari rumah Ade langsung tembak menuju ke tempat tujuan utama.
            Di perjalanan, canda dan tawa menghiasi disetiap tapak ban mobil Giyar. Dan didalam mobil ada saja pembahasan tentang mereka yang camping di Sibolangit.
“pasti seru kali lah camping orang itu”, ucap Chandra
“iya, kalo aja kakekku gak sakit, aku mau ikut orang itu”, sambung Ferry
“iya aku juga, kalo aja aku gak di provokasi sama Amek (sebutan Ade), aku juga pasti ikut”, balas Chandra
“loh? Kok bawa-bawa aku kalian? Ini nih Yarnok nih yang ngajak”, sambung Ade
“eh eh eh, apa pula aku?! Kan kalian yang mau, jadi kok nyalahin aku?”, balas Giyarno
“.........................................”, Nurul diem
“ALAHH, TIPIS KALIAN!!!”, tiba-tiba Kholik nyambung
“sifat orang kan berbeda-beda bang”, jawab Ade (y)
“ WOI, BISA DIEM GAK KLEN?!!!!! KULEMPAL BATU NANTI KLEN!”, Nurul ngamuk
            Memang cukup tegang perdebatan tersebut, tapi kemudian semua memutuskan untuk bungkam dan tak membahas soal camping di Sibolangit (setelah Nurul ngamuk). Setengah jam diperjalanan dari rumah Ade, rombongan memutuskan untuk berhenti mengambil kupon masuk MicHol di rumah teman kakaknya Giyar (si kawan). Kupon ini berguna untuk diskon masuk ke MicHol sebesar 50%. Jadi yang tadi harga tiket masuknya mahal, sekarang bisa jadi murah.
            Perjalanan dilanjutkan kembali. Jalanan lancar dan tanpa hambatan hingga melewati Sibolangit. Di sepanjang jalan Chandra dan Ferry terus mengawasi kalau-kalau rupanya orang Sinco, Eka, Sayyed, Kholik bisa berpapasan dengan rombongan ini. Maksudnya agar bisa tegur sapa di jalan. Biar kata gak sejalan, tapi tetap punya etika dan solidaritas. Berlawan boleh, tapi tetap satu. Seperti di Bio @civil_B10 “Kompak adalah segalanya”. Prinsip yang selalu dipegang teguh disetiap liku pertemanan. #Sadaaap
            Hingga pukul 12.00 Waktu Indonesia Bagian Lapar. Masing-masing punggawa berorasi dalam hati menuntut hak makan siangnya. Jadi berhentilah mereka di Hill Park untuk seraya mengisi perut di KFC yang terdekat. Setelah itu, sebagai umat muslim yang taat, para lelaki menyempatkan untuk Shalat Jum’at bersama di mesjid yang tak jauh dari Hill Park. Dan selesai itu, perjalanan dilanjutkan kembali langsung ke MikHol. Jarak dari Hill Park ke MikieHoliday sudah tak begitu jauh. Hanya kurang lebih 15 menit, para kunyuk sudah tiba di lokasi utama.
           
Mobil langsung diparkirkan. Dan semua bergegas masuk ke tempat camping. Betapa cerianya para kunyuk setelah melihat penjaga kasir tiket beserta para personil Cherrybelle yang lalu lalang didepan. Dan sirnalah masalah camping sebelumnya di benak. Seperti namanya Mikie Holiday yang di singkat menjadi MikHol yang artinya Mikirin Holik, sudah hilang dari pikiran semuanya.
            Wahana satu persatu mulai dijamah. Mulai dari Bumper Car yang gak menguji nyali sampai Tyrex yang bisa bikin jantung jadi copot. Semua merasa bahagia, kecuali si Ferry yang harus 3 kali bermain wahana tanpa didampingi teman yang lain. Ngenes banget! Bisa kamu bayangin sendiri, ketika kamu bersenang-senang  bersama dan suatu ketika kamu harus ditinggal karena kamu gak punya pasangan. Terpaksa aja kamu harus ketawa, teriak, histeris mirip orang bego sendirian. NYESEK...
            Hingga waktu menunjukkan pukul 16.00 WIB, para rombongan camping memutuskan untuk say goodbye dari tempat ini. Penat kini musnah serta badan dan pikiran menjadi rileks kembali. Namun sebelum perjalanan ini diakhiri, Giyar dan kawan-kawan merencanakan untuk singgah sebentar makan jagung. Lalu setelah itu, lanjut turun ke Sembahe untuk sekedar mandi di sungai. Dengan demikian lengkaplah rekreasi bertajuk “Camping” ini digelar. Semoga selanjutnya rencana berlibur yang terusung dari kawan-kawan bisa dijamah bersama-sama tanpa ada paradigma kolot.

SEKIAN...


NB : Bhineka Tunggal Ika, Berbeda-beda Tapi Tetap Satu Jua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
ini adalah blog sebagai forum para member di kelas sipil B untuk menyalurkan semua ide dan kreatifitasnya. tidak hanya itu, semua hal yang bersangkutan mengenai teknik sipil dapat kita bahas dan kita pelajari bersama melalui media ini.