Free Fire Pointer Blue Cursors at www.totallyfreecursors.com
CIVB10

Kamis, 15 Maret 2012

MENJENGUK
Hari selasa tanggal 13 Maret 2012, hari yang biasa-biasa saja dan gak ada spesialnya sama sekali. Hari yang seperti biasa pukul 7.30 pagi Ibu Ellyza sudah datang dan mengisi tempat singgasananya. Dan seperti biasa juga diawal-awal pertemuan sebelum belajar, ia melakukan KULTUM sejenak guna memperingatkan dan mengingatkan para mahasiswa dikelas Sipil B untuk tidak malas dalam belajar.
“Belajarlah kalian...”
“Iya buk.....”
Dan selang 2 SKS berjalan, selanjutnya masuk mata kuliah Pak Abdul Haris yaitu Matematika IV. Salah satu mata kuliah paling ngangenin dengan metode pembelajaran anak SMA. Bener-bener bikin kangen masa-masa SMA. Disuruh nyatat sampai tinta pulpen habis sendiri dan buat tabel hafalan diferensial integral biar gampang pas ujian. Yah, tapi masih mendinglah daripada buku tulis harus pake sampul. Hahaha.. jadi inget semester I.
Selepas itu, ada lagi mata kuliah yang menunggu di semester atas sana. Bagi kawan-kawan yang IPnya 3, rata-rata mengambil mata kuliah di semester VI. Pilihannya antara Aspek Hukum Pembangunan dan Drainase Perkotaan. Tapi kali ini para punggawa kelas B terpaksa menunda untuk masuk kelas karena kemarin sudah mengusut rencana akan pergi bersama. Rencana yang memiliki nilai solidaritas tertinggi dalam kelas yaitu menjenguk orang sakit. Walaupun sebenarnya yang dijenguk bukan siapa-siapa, melainkan adik dari siapa. Siapa? Adik dari teman sejoli Aldi Ritonga yaitu Sayyed Mirza Wahyudi (panggil aja Said). Said yang sudah dua hari lalu meninggalkan suaminya sendirian di kos ternyata sedang menemani adiknya yang sakit dan akan menjalani operasi di RS Adam Malik. Karena mendengar kabar tersebut, kemudian para manusia kelas B berinisiatif untuk datang dan menjenguk adik Said. Walau hanya sekedar ingin melihat kondisi si adik, tapi itu adalah kerelaan yang patut diacungi jempol buat kelas Sipil B ’10 sebagai bentuk kepedulian terhadap adik Said. SUPERSSSS
Pukul 13.30, Para sukarelawan pun sudah berkumpul dan bersiap-siap di kos Aldi. Sudah siap ceka-ceka, sudah siap duduk melingkar, sudah siap ambil gelas, dan sudah siap kocok kartu. Mainkan! (malah main DAM). Dan tak makan waktu lama untuk sekedar melepas penat, akhirnya semua bergerak. Perjalanan menuju RS Adam Malik pun dilakukan. Dengan rombongan yang kala itu terdiri dari Imam, Fikri, Eka, Kholik, Sinco, Ferry, Waklek, Ade, Aldi, Chandra, Febri, Yogi, Satria dan Ali berjalan beriring dengan menaiki motor. Layaknya suasana convoy touring keliling kota, para bikers dan penebeng bikers melakukan perjalanan dengan suka ria dan hati gembira penuh canda tawa.
Pada seperempat perjalanan menuju RS Adam Malik, rombongan tiba-tiba berpisah. Beberapa dari mereka ada yang sengaja berhenti sejenak untuk mengisi bensin dan membuang emisi (ke toilet gara-gara kebanyakan minum). Sedangkan yang lain duluan pergi untuk melengkapi perlengkapan safety ke rumah kakaknya Ade sekaligus membeli panganan. Setelah mengisi bensin, rombongan yang hanya tinggal Imam, Fikri, Sinco, Ferry, Chandra, Aldi, Eka dan Kholik melanjutkan perjalanan kembali. Sepanjang perjalanan dilalui tanpa ada kemelut. Hingga tiba pada saat memilih rute tercepat, Kholik yang kala itu berada di posisi terdepan sebagai pemandu jalan tiba-tiba bingung sendiri kemana arah yang mau dituju. Tapi untung saja si Chandra faham dengan rute yang diambil. Gak sia-sia dia jadi anak SUN PLAZA walaupun asli Tanjung Kreahan. Kemudian perjalanan dilanjutkan kembali. Detik demi detik, menit ke menit dilalui, akhirnya perjalanan yang terasa lama itu pun berakhir di BILLBOARD RS ADAM MALIK.
Dengan demikian tibalah sudah manusia-manusia ganteng ini di RS Adam Malik. Setibanya disana, Ferry langsung menghubungi si Said untuk mengetahui dimana posisinya sekarang. Tapi sebelum itu, rombongan yang telah sampai ternyata ketinggalan satu motor lagi yaitu Imam dan Fikri. Sebenarnya waktu menentukan rute, mereka mencoba untuk test drive duluan. Tapi malah mereka yang ketinggalan. Dan setelah beberapa menit menunggu, mereka tiba juga di lokasi. Mirisnya lagi, udahlah ketinggalan, eh pas di parkiran si Imam malah hampir setengah jam ribet cuma markirkan BYSON birunya. Oalah mam..mam hahaha...
Said pun datang menjumpai orang-orang ganteng yang kala itu ada di parkiran. Dengan setelannya yang rapi walaupun mukanya gak pernah rapi-rapi, ia seperti biasa menyapa dan bersalaman. Terlihat sekali pada saat itu si Aldi udah kangen berat sama Said. Akhirnya rindu mereka berdua karena tiga hari gak jumpa pun terlampiaskan. So sweet banget deh pokoknya. Dan tanpa basa-basi panjang, Said langsung mengajak kawan-kawan untuk bertemu keluarganya. Salim sungkem pun terjadi. Semuanya di sapa ramah oleh ayah dan ibu Said. Kemudian rombongan diajak ke Mess tempat Said dan keluarga tinggal sementara. Disana kawan-kawan langsung bertemu adik Said. Dan ternyata adik Said yang kala itu diem aja, belum sama sekali dioperasi. Masih menunggu untuk melakukan pengecekan yang lebih intensif. Dan jauh-jauh dari Aceh ke Medan, rupanya ceritanya waktu mau dilakukan operasi di Aceh, alat-alat yang ada di Rumah Sakit disana kurang optimal dan gak secanggih yang ada di Medan. Makanya adik Said dirujuk ke Adam Malik. Yah semua disini kami sebagai punggawa kelas B cuma bisa berdoa dan memberi semangat kepada adik Said supaya operasinya berjalan sukses dan semoga cepat sembuh. Amin..
Tak lama kemudian rombongan yang lain tiba. Mereka langsung menuju Mess. Dan akhirnya lengkaplah sudah cecunguk-cecunguk kelas B berkumpul menjadi satu kesatuan. Semua ngumpul di sebuah gubuk/cakruk dengan suasana yang elok. Obrolan, seru-seruan, canda tawa hingga hina-hinaan mulai terlontar dari masing-masing pihak. Dan seperti biasa, korban utamanya gak lain dan gak bukan yaitu Ade Suci Irawan. Hahahaha..











Perbincangan pun semakin asyik disuarakan. Dari masalah kelebihan si Ade, naluri keayahan si Yogi, membahas tugas Baja yang besok dikumpul, serta kepolosan si Waklek mengucapkan kata “Kaporles”. Sungguh bikin ngakak saudara-saudara. Ditambah lagi makanan yang semakin banyak dihidangkan. Walaupun sebenarnya ini agak aneh. Masa iya yang sakit adik Said, malah kita yang makan-makan? Kacau! Tapi meskipun begitu, Said dengan senang hati menjamu kawan-kawan sekalian dengan dukunya yang manis. Dan makasih juga buat Said yang udah ngasi tau kalau Eka gak suka pepaya. Hahaha...




Jam pun sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB. Kawan-kawan memutuskan untuk pulang. Dan segera semua masuk ke sesi dokumentasi sebelum bergerak pulang. Foto-foto pun tak terelakkan. Setelah semuanya usai, rombongan anak-anak B pun berpamitan dengan keluarga Said. Dan berakhirlah sudah momen indah ini. Sekali lagi, semoga adik Said lekas sembuh..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
ini adalah blog sebagai forum para member di kelas sipil B untuk menyalurkan semua ide dan kreatifitasnya. tidak hanya itu, semua hal yang bersangkutan mengenai teknik sipil dapat kita bahas dan kita pelajari bersama melalui media ini.